Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Pulau Weh adalah pulau yang mengapung dan berpindah-pindah dari satu samudera ke samudera lainnya, oleh karena itulah pulau tersebut dinamakan Pulau Weh yang dalam Bahasa Aceh berarti Pindah.
Keberadaaanya di
tengah lautan membuat resah nahkoda kapal yang sedang berlayar dan
berusaha keras untuk menghindari tubrukkan dengan pulau yang ssering
berpindah-pindah ini, berbagai macam cara dilakukan untuk menghentikan
pulau tersebut. Hingga pada suatu ketika, seorang ulama dari Mekah
berhasil mengendarai pulau terapung tersebut hingga akhirnya menemukan
tempat yang tepat, yaitu di ujung sumatera dengan harapan nantinya pulau
tersebut menjadi tempat bermulanya berdakwah ke penjuru daratan
sumatera dan akan menjadi bagian dari perjalanan haji para pemeluk agama
islam ke tanah suci nantinya.
Pulau Weh juga
dipercaya sebagai tempat bersunyinya para ulama yang memiliki ilmu yang
tinggi, ada kurang lebih 44 ulama yang bersunyi hingga akhir hayatnya di
Pulau Weh. Makam-makam tersebut yang akhirnya dikenal dengan sebutan 44
keramat yang dipercaya masyarakat, Pulau Weh dilindungi oleh Sang
Pencipta hingga aman dari mara bahaya seperti gempa dan tsunami dahsyad
yang terjadi pada tahun 2004 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar